Haaiiii balik lagi nih dengan membawa fanFict baru wkwkwk kali ini datang dari pasangan Sunye dan TOP (lah? jadi bigos?). kali ini gua lagi pengen buat cerita tentang mereka. Yeaahh!! that's right! i'm a WONDERBANG sangat-sangat. mereka adalah inspirasi dari segala inspirasi dalam hadup gua (orang ini selalu dilebih-lebihkan, jadi permasalahn banget -__-") okee langsung aja yaa kembali ke laptop! Lho?!)Desclaimer: pemainnya semua Insya Allah dari JYPE dan YGE. kalo ada yang dilain itu, berarti itu semua kehendak tuhan (lha?)
Cast: Sunye (Wonder Girls), Choi Seung Hyun atau T.O.P (Bigbang), Park Bom (2Ne1)
Genre: Romance, Comedy (maybe)
Eps: 1 of ? (belom tau, tapi yang pasti nggak nyampe cepe)
gambar diporeh dari gugel
Di Ruang
Latihan
(*backsound: Beyonce-Irreplacable)
Terlihatlah Sunye sedang latihan dance
di ruang latihan sekolahnya itu. Ia berlatih keras, agar bisa menjuarai di
perlombaan dance antar SMA nanti.
Braakk!!!
Tiba-tiba pintu terbuka dengan kencang.
Dan Sunye langsung memberhentikan dance-nya dan segera menoleh. Ia yakin bahwa
yang datang itu adalah Seung Hyun. Ya, Choi Seung Hyun, sahabat karibnya yang
selalu mendukung penuh apapun yang dilakukan oleh Sunye.
“Ya! Kau masih latihan? Tidakkah kau
lelah?” tanya Seung Hyun yang datang tiba-tiba dan tidak diundang itu.
“Annie. Kalau aku lelah, dari tadi aku
sudah istirahat pabo!” balas Sunye.
“Ini waktunya makan siang. Ayolah kita
makan bersama. Makan sendirian terasa tidak enak,” ajak Seung Hyun
“Aishh kau ini, seperti aegyo saja
ya.. aku masih harus latihan, kecualii…”
“iya iya, aku traktir kau. Haaahh,
lama-lama aku bangkrut jika aku harus membayarimu makan terus,” kata terus
sembari melipat tangan dan memutar arah badannya.
“Hemmm yasudah kalo begitu. Kayaknya berat
hati tuuh, aku biar makan di kantin aja sendiri ngajak Yoobin eonnie atau Sohee
atau Ye eun atau Lim. Gampang kan? Wee :P” goda Sunye
“Y,,Yaa! Jangan gitu. Baiklah,
baiklah, aku akan mentraktirmu. Tapi aku tidak mau dikantin.”
“Mwo? Eodie?” tanya Sunye bingung.
“Heemm…. Kajja,” Seung Hyun langsung
menarik lengan Sunye. “Heeyy,,, siapa yang menyuruh kau menarik lenganku
pabo?!” tegur Sunye sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Seung
hyun. Tapi, apa daya, Seung hyun malah menggenggam dan menarik lebih kencang (wah!
Kode tuh kode, mau modus *ehh).
******
“Ya! Kenapa harus ke restoran ayam
seperti ini? Kita kan bisa pergi nanti sore atau malam,” Sunye heran.
“Ahhh aniyo. Aku lagi kepengen makan
ayam hehehe. Nanti malam bagiannya es krim goreng, gimana?” tawar Seung Hyun.
“Mianhe, aku tidak bisa. Aku masih
harus latihan lagi. Lusa kan aku sudah tampil lomba, apa kau lupa kapan aku
lomba?”
“tentu saja aku ingat. Memangnya siapa
yang selama ini menemangatimu hah?” ingat Seung hyun. Sunye hanya tersenyum
kecil.
Keduanya akhirnya makan dengan lahap.
Terutama Sunye, ia harus mengisi energi dua kali lipat dari biasanya. Karna ia
masih harus latiihan sampai sore tiba.
“Boleh aku tambah?” ujar Sunye polos.
“Tambah apa? Tambah minum?”
“Hemm,,, kalo bisa satu paket makan
dan minum hehehe,” pinta Sunye sambil cengengesan.
“Mwo? Apa perut kecilmu itu bisa
menampungnya? Aku tidak mau memakan sisa-sisa dari mu seperti waktu kita makan
di Pizza Hut,” kaget Seung Hyun dan bercerita saat di masa lalu.
“Hmm? Saat itu kan aku sedaaaanngg…”
gantung Sunye
“Sedang apa? Kekenyangan?”
“Ihhh, sekarang beda. Aku kan masih
harus latihan dance, sedangkan dance itu membutuhkan banyak energi. Energi itu
didapat dari asupan gizi yang masuk kedalam tubuh kita,” jelas Sunye panjang
kali lebar bagi volume (lah? Ini jadi kerumus? Tapi rumus apaan yak?)
“Hmmm nae nae nae,” angguk Seung Hyun.
“Tapi ingat, kau harus menang, dan membayar semua ini,” canda Seung Hyun.
“Sipp boss!!” angguk Sunye sambil
mengacungkan jempolnya ke depan wajah Seung Hyun, sedangkan yang di acungkan
hanya kaget, memundurkan kepalanya sambil menatap tajam ke jempol sunye, dan
langsung menyingkirkan jempol Sunye itu dari hadapan wajahnya, Sunye hanya
tersenyum.
Mereka melanjutkan makannya dengan
tenang dan, tentu saja dengan lahap. Minggu-minggu ini mereka disibukkan dengan
berbagai aktifitas tambahan setiap harinya dan berbeda pula di setiap harinya,
semisal jum’at ini mereka melakukan aktifitas tambahan di bidang kesenian. Dan,
dengan itu Sunye bisa memanfaatkannya untuk berlatih dance yang akan ia
tampilkan pada lomba dance minggu besok. Sedangkan Seung Hyun, sibuk dengan
group rapp-nya.
******
Sore hari pun tiba, jam menunjukkan
pukul 5 sore. Saatnya semua kegiatan dihentikan. Tapi, lagi-lagi tidak bagi
Sunye. Dia masih berlatih dance diruang dance, sendirian. Ya, dia sangat tekun
dalam belajar maupun berlatih. Sedangkan Seung Hyun? 180ยบ kebalikannya Sunye,
ia pemalas. Seperti tidak mempunya sesuatu yang ingin dikejar, seperti tidak
punya tujuan ke depannya. Kalaupun ia semangat, hanya di awal, setelahnya
kembali seperti semula, malas. Seperti halnya, group rapp-nya. Jika ia tidak
ditarik oleh teman-temannya utnuk latihan rapp, ia mungkin tidak akan datang.
“Heyy! Sampai jam berapa kau berlatih
disini? Apa kau tidak bosan dengan sekolah ini aah maksudku apa kau tidak bosan
dengan ruangan ini?” tanya Seung Hyun membenarkan.
“Ya! Kau ini selalu mengganggu
latihanku saja. Pulanglah duluan, sebentar lagi aku selesai, tapi aku harus
kerumah Yeen dulu. Aku ingin menjenguk adiknya, kudengar adiknya sakit.”
“Ohh ya? Perlu kuantar tidak? Aku
takut kau pulang terlalu malam, nanti eomma mu khawatir dan datang kerumah ku.
Ingat tidak, saat kau pulang telat setelat-telatnya, eomma mu mengedor pintu
rumahku sampai hiasannya pada jatuh semuanya?” ingat Seung hyun.
“Iya, iya aku ingat. Tidak usah kau
ingatkan padaku aku sudah meningatnya my Seung Hyun,” jawab Sunye dengan nada
sangat lembut.
DEG!!! Seung Hyun terbengong dan
membulatkan matanya, saat mendengarkan kata my
Seung Hyun dengan nada super lembut. Selama ia bersahabat, tidak pernah ia
mendengarkan kata itu apalagi dengan nada lembutnya. Terlebih lagi, Sunye
mempunyai wajah yang lembut pula. Seung Hyun merasakan detak jantungnya ang
tidak beraturan.
“Yahh terserah kau saja,” timpal Seung
hyun dan langsung pergi, meninggalkan ruang latihan itu. Ia terus terngiang
oleh suara lembut khas Sunye my Seung hyun. ‘Ahh pabbo paboo. Itu kan artinya Seung Hyun sahabatku. Bukan Seung
Hyun sayangku. Aishh!!! Terkutuklah suara hati ini’ gumam Seung Hyun sambil
memukul kepalanya.
30 menit sudah sejak Seung Hyun pergi.
Sunye mengakhiri latihannya. Ia berniat untuk pergi keruang ganti wanita. Tapi,
sesuatu terjadi saat ia sedang berada di ruang ganti. Lampu tiba-tiba mati dan
tedengar suara pintu dikunci dari luar. Sunye yang mendengar suara pintu
dikunci langsung berlari menuju pintu dan berusaha membukanya.
“Heeeyy, disini masih ada orang,
tolang buka pintunya!!!” teriak Sunye sambil berusaha membuka pintunya dan
mengetuk-ngetuk pintu.
#*the other side* seorang wanita yang
mengunci ruangan tersebut tersenyum penuh kemenangan#
To Be Continue....
gimana ceritanya? agak gimana gitu yaa? hadeuuuhhh, biasalaah masih amatiran buatnya. menurut perasaan sendiri sih, kalo galaunya kambuh langsung buat deeh hahahaha *ketawa garing sendiri*.
okeee segini duluu yaa ceritanya bye bye~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar