It's Wonder Girls

It's Wonder Girls

Sabtu, 13 Oktober 2012

FANFICT:LOVE BRANCH



        oke baiklaah, setelah sekian lama gua ngilang dari peredaran blog akhirnya muncul juga *tring~* biasalaah masalah password dan e-mail, lupa lagi. tapi untungnya settingan pas berada di komputer awak hahaha hampir aja putus asa (lah kok jadi dengerin ocehan gua?). oke tanpa basa-basi lagi karna nanti keburu basi beneran, gua mau share fanfic bikinan gua. kali ini berseri dan semoga aja nggak kayak kemaren yang gajelas itu (T,T). kali ini castnya: Choi Seung Hyun (TOP) dan abang jidi BigBang, Sohee (Wonder Girls), dan ada Sandara atau Dara (2ne1) cekibroot yukk mblo!

 
gambar diperoleh setelah ngubek-ngubek gugel :D

    “I believe the children are our future…” terdengar nyanyian greatest love of all-nya whitney houston dari ruang latihan di SMA Seni MajuJaya (sekolah tapi namanya kok udah kayak toko beras -_-).


            Choi Seung Hyun sedang berjalan menuju kelasnya untuk mengambil sesuatu yang tertinggal, tapi tiba tiba (*jengjeeeng~*) dia mendengar sebuah suara lembut yang menderu-deru (apaansih? Lebay amat) dengan melodi yang indah.
            “Siapa yang masih latihan? Bukannya ini waktunya jam pulang ya?” pikir Seung Hyun. tapi, Seung Hyun cuek saja, karna tujuan dia sebenernya adalah mengambil ipod kesayangannya yang tertinggal. Berjalanlah Seung Hyun terus menyusuri jalanan lorong kelas. Setelah mengambil ipodnya, kembalilah dia kejalan pulang yang baik dan benar (-_-“).
            “I decided long ago, never to work in every one shadow…” suara itu terdengar semakin indah dengan penghayatan yang mendalam. Seung Hyun jadi penasaran dan (*jengjengjeeeng~*) tengoklah ia kedalam ruangan, membuka pintu dengan sangat pelan sampai-sampai tak terdengar.
            Terlihat seorang perempuan dengan rambut panjang berjuntai kepangan 2 itu sedang asik bernyanyi dan bermain piano. Matanya terpejam menghayati, jari-jari indahnya  terus menekan tuts demi tuts piano. Seung Hyun terpukau, tapi ia tak mengenali perempuan itu. Ia tak pernah melihat perempuan itu. Tapi sebelum Seung Hyun ingin tepuk tangan perempuan itu tersadar lebih dulu bahwa ada yang memperhatikan dia.
            *nyanyian dan suara piano terhenti*
            “Heh! Siapa kamu? Kenapa masuk-masuk?” tanya Sohee.
            “Wow! Jutek amat, nggak cocok sama suara yang lembut itu” gombal Seung Hyun (alamaak!! Mau gua digombalin!!)
            “Cih! Lembut? Nggak usah lebay” kata Sohee berbicara sesingkat mungkin, dan seraya mengambil tas dan jaketnya lalu bergegas pulang. Seung Hyun cuma bisa planga-plongo, dia bingung karena perasaannya dia nggak berbuat kesalahan apapun.
            “Huh! Dasar aneh” gumam Seung Hyun dengan raut wajah aneh saat Sohee sudah jauh didepan Seung Hyun.
                                                                        *****
Di Parkiran
            “Ahhh!! Sepedanyaa, rantainya copot lagi” sesal Sohee saat melihat sepedanya rusak lagi. Setiap dia habis marah sama orang pasti rantai sepedahnya copot. Kelihatannya mungkin konyol, tapi begitu adanya.
            Seung Hyun sedang asyik mendengarkan musik sambil berjalan menuju motornya yang terparkir di lapangan parkir (ya masa mau di lapangan bola -_-). Tapi, ia segera melihat perempuan yang ia lihat tadi  sedang menendang sepedanya hingga jatuh.
            “Cieee makanya jangan judes sama orang. Mau bareng? Muatan motor masih cukup satu orang lagi nih. Tapi, ngomong-ngomong namamu siapa?” teriak Seung Hyun di samping motornya sambil nunjuk motornya dengan isyarat dagu.
            “No, thanks,” singkat Sohee, tanpa membalas pertanyaan Seung Hyun yang terakhir.
            “Heeyy, jawabanmu daritadi singkat terus. Wae? Itu buatku jadi tersinggung loh!” ledek Seung Hyun.
            “Hari ini moodku lagi kurang bagus, sorry” balas Sohee dan langsung pergi meninggalkan sepedahnya. Seung Hyun lalu memakai sweaternya dan helm lalu mengendarai motornya.
                                                                        *****
Di rumah Sohee
            “Aku pulang” dengan suara lemah Sohee membuka pintu pagar dan langsung masuk ke kamarnya lalu menutup pintu. Yaah, seperti biasanya, rumahnya sepi. Ayah dan Ibu-nya sibuk kerja, sedangkan kakaknya sedang kuliah. Jadi, dia mengucapkan ‘aku pulang’ pada barang-barang yang tak punya nyawa.
            “Huh!” desah Sohee sambil melempar tasnya ke samping tempat tidur, dan dia terduduk ^^di kursi meja belajar, melipat kedua tangannya dan menundukkan kepalanya. Ia masih memikirkan apa yang terjadi saat jam istirahat tadi di sekolah.
                                                                        *****
Flashback
            “Hahaha iya, seru banget kan filmnya?” kata Dara kepada Ji Young
            “Hmm, nae, seru banget,” balas Ji Young.
            “Besok kita pergi nonton lagi yuk! Mau?” tanya Dara sambil berjalan masuk ke kelas dan tetap menggenggam tangan Ji Young.
            Sementara itu, dari kejauhan, Sohee melihat dengan hati-hati karena takut ketahuan oleh Dara. Sohee menyukai Ji Young sudah hampir 3 tahun. Itu tandanya sebelum dia masuk ke SMA (ceritanya sekarang Sohee, Dara kelas 2 sedangkan Ji Young dan Hyun Seung kelas 3 #ribetnyaceritague). Sedangkan Dara, dia baru kenal dengan Ji Young di SMA tapi sudah menjadi bagian penting di hati Ji Young dalam hidupnya.
                                                                        *****
            Tiga tahun sudah Sohee memendam perasaannya itu, dan satu tahun sudah Sohee bersabar akan hubungan Dara dengan Ji Young berjalan. Sohee pernah menyatakan perasaannya lewat sebuah tulisan di blog, dan mengirimi link itu ke akun twitter milik Ji Young (jadi curhat gini -_-) tapi, Ji Young tidak membalas apa-apa.
            Saat ini yang dipikirkan Sohee adalah Dara tidak boleh sampai tau kalau ternyata dia masih sangat menyukainya. Dan dia akan tetap menunggu Ji Young sampai kapan pun pikir Sohee.
            “Mikirin dia buat perut cepet laper!” ucap Sohee sambil menuju ke dapur. Dilihatnya kulkas dan lemari makanan itu kosong, membuat Sohee harus bongkar celengan. Ini sudah biasa terjadi, ibunya terkadang suka lupa ninggalin uang.
            Selesainya mengobok celengan, segeralah ia pergi ke kedai makanan dekat rumahnya. Kedai langganan dia biasa beli roti bakar dan es krim goreng.
            “Ahjussi, seperti biasa ya, makan di sini aja.”
            “Ahhh Sohee! Ya, akan aku buatkan yang special untukmu,” ucap ahjussi itu kepada langganan terbaiknya itu. Sohee lalu langsung mengambil tempatnya di pojok ruangan. Menungu sambil membaca kumpulan komik milik kedai itu yang ada di lemari sebelahnya.
            “Ini dia roti bakar special dan es krim goreng specialnya datang! Sohee, apa kau sendiri lagi dirumah tanpa ada makanan?” tanya ahjussi.
            “Hmmm, iya. Mungkin baru pada pulang sekitar jam tujuh ke atas,” ucap Sohee biasa.
            “Kamu sepertinya sudah terbiasa ya?” tanya ahjussi.
            “Hehehe.”
            “Lho? Kok malah ketawa?”
            “Sudahlah ahjussi, pelangganmu saat ini sedang banyak. Layanilah dulu,” pinta Sohee.
            “Ahh ya, baiklah, nanti kita cerita-cerita lagi ya,” ujar ahjussi sambil pergi meninggalkan Sohee. Saatnya Sohee menikmati roti bakarnya. Menurutnya, tidak ada roti bakar yang lebih enak selain roti bakar kedai ahjussi, apalagi es krim gorengnya.
            Sesuap demi sesuap Sohee menikmati roti bakarnya, melupakan segala kesialan hari itu yang membuatnya benar-benar bad mood. Setelah menghabiskan roti bakarnya, ia lalu memakan es krim goreng pesanannya. Tetapi, belum sempat suapan es krim goreng itu masuk ke dalam mulut Sohee, tiba-tiba saja ada orang yang menepuk bahu Sohee. Segeralah Sohee menengok ke orang tersebut.

TO BE CONTINUE
eng ing eeeng~ gimana ceritanya? nggak jelas ya?  tapi kira-kira siapa yaa yang nepuk-nepuk Sohee? penasaran nggak? nggak yaa?? (-_-'')
 haduuh maap yak maap soalnya 3 kali bikin, 3 kali ngulang alur ceritanya, biasalaaah author masih labil.. masih mau lanjut nggak? mau? mau banget apa mau aja? kalo banget banget comment ya, biar author tau salah dimana, buat silent readers, gua juga pernah kok kayak gitu yaaa semoga nggak jadi silent reader lagi yaw :D. ditunggu kelanjutannya :*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar