oke baiklaah, setelah sekian lama gua ngilang dari peredaran blog akhirnya muncul juga *tring~* biasalaah masalah password dan e-mail, lupa lagi. tapi untungnya settingan pas berada di komputer awak hahaha hampir aja putus asa (lah kok jadi dengerin ocehan gua?). oke tanpa basa-basi lagi karna nanti keburu basi beneran, gua mau share fanfic bikinan gua. kali ini berseri dan semoga aja nggak kayak kemaren yang gajelas itu (T,T). kali ini castnya: Choi Seung Hyun (TOP) dan abang jidi BigBang, Sohee (Wonder Girls), dan ada Sandara atau Dara (2ne1) cekibroot yukk mblo!
“I believe the children are our
future…” terdengar nyanyian greatest love of all-nya whitney houston dari ruang
latihan di SMA Seni MajuJaya (sekolah tapi namanya kok udah kayak toko beras
-_-).
Choi Seung Hyun sedang berjalan
menuju kelasnya untuk mengambil sesuatu yang tertinggal, tapi tiba tiba
(*jengjeeeng~*) dia mendengar sebuah suara lembut yang menderu-deru (apaansih?
Lebay amat) dengan melodi yang indah.
“Siapa yang masih latihan? Bukannya
ini waktunya jam pulang ya?” pikir Seung Hyun. tapi, Seung Hyun cuek saja,
karna tujuan dia sebenernya adalah mengambil ipod kesayangannya yang tertinggal.
Berjalanlah Seung Hyun terus menyusuri jalanan lorong kelas. Setelah mengambil
ipodnya, kembalilah dia kejalan pulang yang baik dan benar (-_-“).
“I decided long ago, never to work
in every one shadow…” suara itu terdengar semakin indah dengan penghayatan yang
mendalam. Seung Hyun jadi penasaran dan (*jengjengjeeeng~*) tengoklah ia
kedalam ruangan, membuka pintu dengan sangat pelan sampai-sampai tak terdengar.
Terlihat seorang perempuan dengan
rambut panjang berjuntai kepangan 2 itu sedang asik bernyanyi dan bermain
piano. Matanya terpejam menghayati, jari-jari indahnya terus menekan tuts demi tuts piano. Seung Hyun
terpukau, tapi ia tak mengenali perempuan itu. Ia tak pernah melihat perempuan
itu. Tapi sebelum Seung Hyun ingin tepuk tangan perempuan itu tersadar lebih
dulu bahwa ada yang memperhatikan dia.
“Heh! Siapa kamu? Kenapa masuk-masuk?”
tanya Sohee.
“Wow! Jutek amat, nggak cocok sama
suara yang lembut itu” gombal Seung Hyun (alamaak!! Mau gua digombalin!!)
“Cih! Lembut? Nggak usah lebay” kata
Sohee berbicara sesingkat mungkin, dan seraya mengambil tas dan jaketnya lalu
bergegas pulang. Seung Hyun cuma bisa planga-plongo, dia bingung karena
perasaannya dia nggak berbuat kesalahan apapun.
“Huh! Dasar aneh” gumam Seung Hyun dengan
raut wajah aneh saat Sohee sudah jauh didepan Seung Hyun.
*****
Di
Parkiran
“Ahhh!! Sepedanyaa, rantainya copot
lagi” sesal Sohee saat melihat sepedanya rusak lagi. Setiap dia habis marah
sama orang pasti rantai sepedahnya copot. Kelihatannya mungkin konyol, tapi
begitu adanya.
Seung Hyun sedang asyik mendengarkan
musik sambil berjalan menuju motornya yang terparkir di lapangan parkir (ya
masa mau di lapangan bola -_-). Tapi, ia segera melihat perempuan yang ia lihat
tadi sedang menendang sepedanya hingga
jatuh.
“Cieee makanya jangan judes sama
orang. Mau bareng? Muatan motor masih cukup satu orang lagi nih. Tapi,
ngomong-ngomong namamu siapa?” teriak Seung Hyun di samping motornya sambil
nunjuk motornya dengan isyarat dagu.
“No, thanks,” singkat Sohee, tanpa
membalas pertanyaan Seung Hyun yang terakhir.
“Heeyy, jawabanmu daritadi singkat
terus. Wae? Itu buatku jadi tersinggung loh!”
ledek Seung Hyun.
“Hari ini moodku lagi kurang bagus, sorry” balas Sohee dan langsung pergi
meninggalkan sepedahnya. Seung Hyun lalu memakai sweaternya dan helm lalu
mengendarai motornya.
*****
Di
rumah Sohee
“Aku pulang” dengan suara lemah
Sohee membuka pintu pagar dan langsung masuk ke kamarnya lalu menutup pintu. Yaah,
seperti biasanya, rumahnya sepi. Ayah dan Ibu-nya sibuk kerja, sedangkan
kakaknya sedang kuliah. Jadi, dia mengucapkan ‘aku pulang’ pada barang-barang
yang tak punya nyawa.
“Huh!” desah Sohee sambil melempar
tasnya ke samping tempat tidur, dan dia terduduk ^^di kursi meja belajar,
melipat kedua tangannya dan menundukkan kepalanya. Ia masih memikirkan apa yang
terjadi saat jam istirahat tadi di sekolah.
*****
Flashback
“Hahaha iya, seru banget kan
filmnya?” kata Dara kepada Ji Young
“Hmm, nae, seru banget,” balas Ji
Young.
“Besok kita pergi nonton lagi yuk!
Mau?” tanya Dara sambil berjalan masuk ke kelas dan tetap menggenggam
tangan Ji Young.
Sementara itu, dari kejauhan, Sohee
melihat dengan hati-hati karena takut ketahuan oleh Dara. Sohee menyukai Ji
Young sudah hampir 3 tahun. Itu tandanya sebelum dia masuk ke SMA (ceritanya
sekarang Sohee, Dara kelas 2 sedangkan Ji Young dan Hyun Seung kelas 3
#ribetnyaceritague). Sedangkan Dara, dia baru kenal dengan Ji Young di SMA
tapi sudah menjadi bagian penting di hati Ji Young dalam hidupnya.
*****
Tiga tahun sudah Sohee memendam
perasaannya itu, dan satu tahun sudah Sohee bersabar akan hubungan Dara
dengan Ji Young berjalan. Sohee pernah menyatakan perasaannya lewat sebuah
tulisan di blog, dan mengirimi link itu ke akun twitter milik Ji Young (jadi
curhat gini -_-) tapi, Ji Young tidak membalas apa-apa.
Saat ini yang dipikirkan Sohee
adalah Dara tidak boleh sampai tau kalau ternyata dia masih sangat
menyukainya. Dan dia akan tetap menunggu Ji Young sampai kapan pun pikir Sohee.
“Mikirin dia buat perut cepet
laper!” ucap Sohee sambil menuju ke dapur. Dilihatnya kulkas dan lemari makanan
itu kosong, membuat Sohee harus bongkar celengan. Ini sudah biasa terjadi,
ibunya terkadang suka lupa ninggalin uang.
Selesainya mengobok celengan,
segeralah ia pergi ke kedai makanan dekat rumahnya. Kedai langganan dia biasa
beli roti bakar dan es krim goreng.
“Ahjussi, seperti biasa ya, makan di
sini aja.”
“Ahhh Sohee! Ya, akan aku buatkan
yang special untukmu,” ucap ahjussi itu kepada langganan terbaiknya itu. Sohee
lalu langsung mengambil tempatnya di pojok ruangan. Menungu sambil membaca
kumpulan komik milik kedai itu yang ada di lemari sebelahnya.
“Ini dia roti bakar special dan es
krim goreng specialnya datang! Sohee, apa kau sendiri lagi dirumah tanpa ada
makanan?” tanya ahjussi.
“Hmmm, iya. Mungkin baru pada pulang
sekitar jam tujuh ke atas,” ucap Sohee biasa.
“Kamu sepertinya sudah terbiasa ya?”
tanya ahjussi.
“Hehehe.”
“Lho? Kok malah ketawa?”
“Sudahlah ahjussi, pelangganmu saat
ini sedang banyak. Layanilah dulu,” pinta Sohee.
“Ahh ya, baiklah, nanti kita
cerita-cerita lagi ya,” ujar ahjussi sambil pergi meninggalkan Sohee. Saatnya Sohee
menikmati roti bakarnya. Menurutnya, tidak ada roti bakar yang lebih enak
selain roti bakar kedai ahjussi, apalagi es krim gorengnya.
Sesuap demi sesuap Sohee menikmati
roti bakarnya, melupakan segala kesialan hari itu yang membuatnya benar-benar
bad mood. Setelah menghabiskan roti bakarnya, ia lalu memakan es krim goreng
pesanannya. Tetapi, belum sempat suapan es krim goreng itu masuk ke dalam mulut
Sohee, tiba-tiba saja ada orang yang menepuk bahu Sohee. Segeralah Sohee
menengok ke orang tersebut.
TO BE CONTINUE
haduuh maap yak maap soalnya 3 kali bikin, 3 kali ngulang alur ceritanya, biasalaaah author masih labil.. masih mau lanjut nggak? mau? mau banget apa mau aja? kalo banget banget comment ya, biar author tau salah dimana, buat silent readers, gua juga pernah kok kayak gitu yaaa semoga nggak jadi silent reader lagi yaw :D. ditunggu kelanjutannya :*eng ing eeeng~ gimana ceritanya? nggak jelas ya? tapi kira-kira siapa yaa yang nepuk-nepuk Sohee? penasaran nggak? nggak yaa?? (-_-'')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar